Kamis, 09 Mei 2013

♥Hormon Cinta♥

nah, yang ini hormon cinta nih, guys. jumlahnya lebih banyak dari hormon stress. it's means, harusnya kita lebih sering jatuh cinta ketimbang stress. setuja? ;)

Feromon

Feromon adalah substansi biologi yang dikeluarkan oleh setiap individual yang menghasilkan perubahan perilaku seksual dan sosial dari individu lain yang sejenis. Pada manusia, feromon berupa bau yang ditangkap oleh jacobson organ (Vomeronasal Organ/VNO) yang terletak di bagian keras dari septum nasal (batang hidung) untuk kemudian dihantar ke otak dan menimbulkan reaksi pada individu yang menerima. Feromon tidak hanya tercium oleh lawan jenis saja, tetapi juga dapat tercium antara jenis kelamin yang sama. Feromon dihasilkan terutama oleh kelenjar apokrin (salah satu jenis kelenjar keringat) dan kelenjar lainnya. Feromon terbentuk  dari interaksi antara flora yang tinggal di area kelenjar tersebut dan substansi feromon sehingga terbentuk bau yang khas untuk tiap individual. Kelenjar apokrin ini terdapat di area ketiak, kelamin, mulut, kaki dan seluruh kulit.
(Sumber: http://www.tanyadok.com/kesehatan/feromon-si-hormon-cinta-anda)

Adrenalin
Tahap awal ketika “Falling in love” akan mengaktifkan semacam “fight or flight response”, yang akan meningkatkan pelepasan Adrenalin dari ujung saraf. Adrenalin akan bertemu dengan reseptornya di persarafan simpatik, dan menghasilkan berbagai efek seperti percepatan denyut jantung (takikardi), aktivasi kelenjar keringat, menghambat salivasi. Inilah yang menyebabkan jantung berdebar-debar, berkeringat dingin, mulut terasa kering bahkan sampai Salting a.k.a salah tingkah saat bertemu.
(tjieeehhhh, ihiiiuuu :p -red)

Dopamin

Dopamin adalah suatu senyawa di otak yang berperan dalam sistem “keinginan dan kesenangan” efeknya hampir serupa dengan seorang yang menggunakan kokain Kadar dopamin yang tinggi di otak menyebabkan energi yang meluap-luap, berkurangnya kebutuhan tidur karena energi yang meluap atau kurang makan, dan perhatian yang terfokus serta perasaan senang yang indah (exquisite delight) terhadap berbagai hal kecil pada hubungan cinta mereka. Dopamin juga merupakan neurotransmiter yang menyebabkan adiksi (ketagihan) termasuk adiksi dalam cinta.

Serotonin

Ketika jatuh cinta, kadar serotonin otak menurun. Serotonin merupakan neurotransmiter yang terlibat dalam obsesi. Turunnya level serotonin inilah menyebabkan mengapa ketika kita jatuh cinta, wajah si dia selalu terbayang-bayang terus di kepala. Ada obsesi atau keinginan terhadap sesuatu dan ada dorongan (kompulsi)  untuk berulang-ulang melakukan sesuatu  untuk mencapai keinginan (obsesi)-nya.
(eheeeem, serotonin ku juga lagi turun nih kayanya =D -red)

Oxytocin – The cuddle hormone

Oksitosin adalah salah satu hormone yang dilepaskan oleh pria maupun wanita ketika mereka berhubungan seksual, yang membuat mereka menjadi lebih dekat satu sama lain. Oksitosin juga merupakan hormone yang dilepaskan oleh sang ibu ketika proses melahirkan dan merupakan hormon pengikat kasih sayang ibu dengan anaknya. "Hormon ini menciptakan perasaan tenang dan kedekatan," kata Carol Rinkleib Ellison, seorang psikolog di Loomis, California dan mantan asisten profesor di University of California, San Francisco.
 
Vasopressin
Vasopressin adalah hormone penting lainnya yang menjaga komitmen hubungan suatu pasangan. Hubungan yang berjalan cukup lama biasanya menimbulkan ikatan saling membutuhkan, menjaga, menyayangi satu sama lain dan memiliki rasa setia kepada pasangan. 
(jadi berterimakasihlah kalian padanya, hei para pasangan yang katanya setia ~KATANYA *eh -red)

mari kita sama- sama jatuh cinta :)
*salah fokus* ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar